Tuesday, July 27, 2010

Celaka punye buaya !!






hahahahahahaha!
Ini lagi satu bakat hebat orang Melayu.
Selain bakat malas membaca,mudah ditipu dan pemalas,bakat baru pasca DEB juga adalah seperti gambar di atas ini.
Parah dan parah..
kau mengaku kitab suci itu benar.
Jadi,baca lah.(Bukan mengisi masa lapang,mencari kalimah ini pada semua objek!)
Baca dan Hadam ia.
Memang hebat.
Benda bawah kaki boleh nampak.
Rasuah,salah guna kuasa?
Yang lebih mustahak sekarang adalah:

Memijak Yang bathil dan sebarkan Kebenaran!

Macam Haram.....




Beliau berkata, Al-Kitab Berita Baik itu berbeza dengan Al-Kitab yang digunakan penganut Roman Katolik di Sarawak.


"Al-Kitab yang digunakan di Sarawak sejak sekian lama menggunakan Bahasa Indonesia tetapi yang dirampas di Pelabuhan Klang itu dicetak di Indonesia sedangkan tulisannya adalah Bahasa Melayu."

Aik? Kata nak memperkasakan bahasa Melayu? Nak memartabatkan bahasa Melayu? Apa barang nak suruh orang Sarawak baca Injil dalam bahasa Indonesia?

Apa salahnya kalau Injil dalam bahasa Melayu? Al Quran pun ada dalam bahasa Inggeris, Indonesia, Melayu dan mungkin Maasai.

Orang-orang yang di Sarawak ialah rakyat Malaysia yang menjunjung bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan maka semestinya yang terbaik ialah untuk mereka membaca kitab suci mereka dalam bahasa kebangsaan, bukan bahasa percakapan sinetron.

Kalau nak jadikan alasan takut orang Melayu Islam terkeliru, itu aku rasa tidak boleh diguna pakai. Sebab ada ke lagi Melayu Islam yang rajin membaca, lebih-lebih lagi kitab suci?

-Di Rembat dari Blog Trankuiliti Tronoh.-

p/s: Sama ada Bible dalam Bahasa Melayu atau tidak,Penyebaran agama tetap akan berlaku.Baik Kristian atau Islam.Masalah Islam di Malaysia ialah,gejala birokrasi yang poyo dan hampeh,kau punya Jabatan Agama dan Dakwah bukan main banyak,Tapi kau takut dengan ancaman Kristia?WTF...

Nak dapat sijil Kursus kahwen pun kena caj RM80..Bila agama di kapitaliskan..Agama ialah Perniagaan..

Thursday, July 15, 2010




Kau mahukan revolusi.

Yah,kau tahu.

Kami mahu merubah dunia.

Kata kau, ini adalah evolusi.
Yah kau tahu.

Kami mahu merubah dunia.

Bila kau bicara tentang kebinasaan.
Jangan harap kau boleh singkirkan aku.

Jangan harap semuanya akan baik-baik belaka.

Baik belaka,Baik belaka.

Wah,Penyelesaian telah kau dapat.

Yah,kau tahu.

Kami mahu melihat rancangan itu.

Dan bila kau tanya tentang sumbangan.

Yah,kau tahu.

Kami lakukan takat termampu.

Tapi bila kau mahukan duet.

Kononnya untuk Kami.

Yah kau tahu.

Ini adalah kebencian.

Jangan harap semuanya akan baik-baik belaka.

Baik belaka,Baik belaka.

Bila kau kata,kau junjungi perlembagaan.

Yah, kau tahu.

Kami mahu tukar kepala kau!
Apabila kerajaan mula menjadi Peniaga..Luputlah apa yang di namakan "kebajikan Rakyat".
Hukum Kapitalis itu adalah akumulasi semata-mata.

Wednesday, July 14, 2010

Bidadari Tanpa Mesra..

Hari-hari,setiap lelaki pasti akan bertembung dengan gadis-gadis chantek..
Baik di kelas,di libri,di kedai,di tepi jalan dan lain-lain tempat.

Hari ni nampak seorang gadis chantek,tapi esok nampak yang lebih chantek,dan lusa nampak yang giler bapak chantek!

Tapi macam biasa,hanya bertembung sahaja.Pertembungan sementara.Hanya mampu melihat sahaja dan diam.Mata yang berkomunikasi.Si gadis chantek hanya berjalan,bermuka ketat,nampak macam tak selesa bila ada yang memandang.Bangsat!

Tak perlu rasa bimbang,sebab nanti,esok,lusa dan hari akan datang pasti bertembung dengan yang lebih chantek lagi...Bumi ini takkan kekeringan gadis chantek.

Semua suka pada yang chantek.Dan semua memuji pada yang chantek.Semua melihat pada yang chantek.

Tanpa kau fikir kadang kala yang chantek itu plastik,yang chantek itu make up dan yang chantek itu hanya pada gambar edit-editan sahaja.

Percayalah yang chantek itu akan tua dan ke tanah juga tempat pulangnya...

Apakah dunia ini hanya menyanjung pada yang chantek-chantek ?

Monday, July 12, 2010

Wasiat Soe Hok Gie..

  • Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.

  • Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.

  • Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.

  • Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.

  • Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.

  • Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.

  • Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.

  • Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.

  • Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?

  • Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…

  • Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.

  • Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.

  • Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.

  • To be a human is to be destroyed.

  • Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.

  • Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.

  • I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.

  • Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.

  • Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.

  • Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.

  • Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.